Jumat, 11 Maret 2011

Calon - Calon Pemain Berkelas di Pulau Jawa














TIMNAS INDONESIA GO TO WORLD CUP - Sebagai kota tempat lahirnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Yogyakarta sadar betul akan arti penting pembinaan pemain muda sebagai elemen dasar pembangunan sepakbola nasional.

Yogyakarta merupakan satu dari 14 kota yang masuk dalam proyek Vision Indonesia, sebuah program pengembangan, pembibitan, dan pengelolaan sepakbola secara terpadu dan berkesinambungan yang diselenggarakan PSSI.
Program tersebut merupakan bagian dari program AFC Vision Asia 2002-2012 yang telah di kembangkan di sejumlah negara Asia. Kota yang terpilih berarti dinilai sanggup jadi sentra sepakbola nasional dan punya kriteria penunjang untuk pengembangan program.

Sejak 2001, Yogyakarta punya Walikota yang berperan cukup aktif di sepakbola, Herry Zudianto. Sosoknya memang dikenal peduli dengan perkembangan olahraga terpopuler sejagad tersebut. Salah satu bentuk nyatanya adalah membina Persatuan Sepak bola Indonesia Mataram (PSIM).
Sejak 2009, Herry pun sangat serius melahirkan putra-putra daerah Yogyakarta, dengan komitmen tidak akan menghadirkan pemain asing di PSIM atau pemain nasional dari luar daerah. Hal inimerupakan bagian dari program pembinaan olahraga di Propinsi DIY.

Kehadiran Herry juga sangat membantu PSSI dalam hal pembinaan pemain muda. Seperti dikutip dari berbagai sumber, pembinaan U-16 hingga U-23 di sana dikelola oleh Diklat PSIM, sedang Pengcab PSSI Yogyakarta disinyalir hanya fokus di pembinaan U-15. Baginya, progres sepakbola di Indonesia terbilang lambat melupakan sisi pembinaan, rata-rata sebuah klub lebih suka dengan hasil instan.

Sementara itu, PSSI juga terus mencari bakat-bakat muda di Yogyakarta lewat Badan Pembinaan dan Pengembangan Usia Muda (BPPUM), yang baru terbentuk tahun lalu. Ketua BPPUM Rahim Soekasah mengklaim pihaknya mengirim pencari bakat dengan kemampuan terbaik, hasilnya bisa disimpulkan
Yogyakarta menyimpan cukup banyak talenta muda Salah satunya Rico Adriyanto. Bocah dari SMP Negeri 13 Yogyakarta ini tampil memukau pada kompetisi Liga Pendidikan Indonesia pertama, dua tahun lalu. Tak puas sampai di situ, Rico mengikuti kompetisi yang menjadi program pembinaan Pemuda dan Olahraga milik Kemenegpora yang digelar di Yogyakarta. Di sini, warga Plengkung Gading, selatan Keraton Yogyakarta kembali menunjukkan performa tangguh dan akhirnya lolos seleksi Indonesia Football Academy (IFA).
Selama menjalani pemusatan latihan IFA di Sawangan, Depok, Rico dinilai punya kemampuan di atas rata-rata, hingga akhirnya terpilih menjadi pemain yang berkesempatan latihan di salah satu klub Inggris, Leceister City, Januari kemarin.



Rico terpilih bersama empat pemain U-16 lain, yaitu Maldini Pali (Makassar), Moch. Fahmi Al Ayyubi (Pasuruan), dan Yogi Rahardian (Palembang).
Menurut Presiden Direktur IFA, Iman Arif, yang terpilih tak hanya latihan di Inggris tapi juga diikutsertakan dalam kompetisi yang diadakan Leceister. Bila memuaskan, klub divisi Championship tersebut bisa mengontraknya selama satu atau dua tahun.

Dijelaskan Iman, Rico dan tiga pemain muda lain diharapkan masuk tim inti sampai kompetisi berakhir, Mei mendatang. Setelah itu, IFA bersama dengan pihak Leicester akan melakukan evaluasi.
Suatu kebanggaan bagi masyarakat Yogyakarta bila pada akhirnya Rico berkesempatan membela timnas Indonesia. Kawasan Kota Pelajar dan sekitarnya memang kerap menghasilkan pemain berkualitas, sebut saja Seto Nurdiantoro, Indriyanto Nugroho, Haryanto Prasetyo, Wahyu Wijastanto, Harry Saputra, hingga Agus Purwoko.

Berjuanglah Garuda - garuda Muda Indonesia , Kami rakyat Indonesia selalu mendukungmu ! Soccer Republic of INDONESIA , Timnas Garuda merah putih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar