
ATM, yang kepanjangannya adalah Anjungan Tunai Mandiri, atau  Automated Teller Machine dalam bahasa inggris adalah sebuah penemuan  yang penting dalam sejarah manusia. Dengan mesin ini, kamu bisa  melakukan transaksi ngambil uang tanpa harus ngantri lama di teller. Ya,  niatnya emang ATM dibuat supaya hidup kamu lebih mudah dan praktis.  Namun gara-gara segelintir orang, tujuan mulia dari para pencipta ATM  itu jadi sia-sia.
Siapa sih orang-orang itu ? Mari kita bahas.
1. Tante-Tante Bayar Tagihan
Tangan kirinya penuh dengan kertas-kertas bon,  sambil megang BlackBerry seri terbaru. Tangan kanan sibuk menekan tombol  ATM. Di siku kirinya bergelayutan sebuah tas Hermes yang harganya lebih  mahal dari gaji kamu setahun plus bonus, kakinya ditopang oleh sepatu  Louboutin dan aroma parfumnya tercium tajam bahkan oleh orang yang  ngantri paling belakang.
Pemandangan seperti ini enggak asing di ATM-ATM ibukota. Inilah si  Tante yang lagi sibuk bayar tagihan. Tagihannya apa aja ? Oh tentu  banyak. Dari Credit Card Platinumnya yang ada 2 biji. Terus yang Gold  ada 1. Dan juga AMEX Black Card (yang sebenernya enggak dikeluarin  disini, tapi biar keren dia juga musti punya dong). Nah selese bayar  tagihan kartu kredit, lanjut tagihan HP. Tante-tante begini HPnya  minimal 2 lah ya (biarpun cuma dipake buat nelpon sama sms/IM doang).  Abis itu lanjut bayar tagihan PAM, Listrik, Internet, dan TV  Berlangganan.
Setelah kamu nunggu sampe kesel, akhirnya dia memasukkan semua  tagihan ke dalam tas. Eits, jangan seneng dulu, si tante masih mau  transfer uang arisan ke 5 rekening yang berbeda.
2. Bapak-Bapak Pengusaha Bayar Gaji Karyawan
40 tahun yang lalu, siapa yang mengira anak petani  dari desa ini bisa berhasil jadi pengusaha sukses. Berkat ketekunan dan  kegigihan dalam berusaha, si bapak yang satu ini bisa mengubah nasibnya.  Dulu bapaknya cuma petani kecil, sekarang anaknya yang paling gede baru  aja selese kuliah S2 di Amerika, anaknya yang kedua lagi S1 di London,  yang paling kecil lagi sekolah di SMA Swasta yang SPPnya lebih dari 1  juta per bulannya.
Hebat ya? Tapi sehebat-hebatnya beliau, kamu tetep aja kesel sama  dia. Di jaman serba canggih gini, dia masih aja lho bayar gaji  karyawannya lewat ATM. Kan udah ada Internet Banking pak! Apa? Waah  ternyata dia nggak percaya dan kurang bisa make Internet. Ya wajar sih  umurnya udah mau kepala 7. Tapi kan bapak pasti punya asisten, atau  karyawan bagian keuangan! Kenapa nggak dia aja yang ngurusin ini semua?  Katanya ada beberapa hal yang dia suka waktu menjalankan bisnisnya,  salah satunya ya ini, bayar gaji karyawannya satu persatu, lewat ATM,  dan membuat antrian panjang dibelakangnya.
3. Nenek-Nenek 
Walaupun usianya sudah senja, Nenek yang satu ini selalu mencoba  untuk aktif. Beliau masih sering arisan dengan teman-temannya, rutin  menjemput cucunya yang paling kecil dari sekolah TKnya, dan belanja  bulanan pun masih dilakukannya.
Nah hari ini adalah hari itu. Yang namanya belanja kan butuh uang,  mampirlah si Nenek ke ATM. Tapi sebelum dia ngambil uang, dia perlu  mengecek saldo terlebih dahulu. Sehabis itu, entah kenapa kartunya  keluar lagi. Lalu si Nenek pun memasukkan kartunya lagi, dan memasukkan  PIN…. Eh salah.. Ulang lagi dari awal, dengan kecepatan jari kira-kira  1/2 tombol per detik, lalu menunya dibaca satu persatu…. Pengambilan  Tunai…. Jumlah lainnya…..Perlahan-lahan dia memasukkan jumlah uang yang  ingin diambilnya…… Uangnya pun keluar… Apakah anda ingin melakukan  transaksi lainnya? Tidak… kartunya juga keluar….. Lho kok enggak ada  bukti transaksinya? Oke Nek, masukin lagi kartunya… masukin lagi PIN  Nenek… Oh sekarang mau cek saldo lagi…Oke dehh..
Buat kamu-kamu yang mengaku baik hati, tidak sombong dan suka  membantu Nenek menyebrang jalan, plis tolong ajarin Nenek cara make  Debit Card juga.
4. Ibu-Ibu Bawa Anak Kecil
Antrian ATM hari ini enggak terlalu parah. Enggak  ada orang-orang posesif yang maunya berlama-lama sama mesin ATM itu.  Plus, di depan kamu ada anak kecil yang lucu, umurnya kira-kira masih  3-4 tahun, gemesin banget deh. Kamu asik becandaan sama dia selama  ngantri, Ibunya pun ramah sama kamu. Derita mengantri dan menunggu jadi  enggak terasa dengan hadirnya anak kecil yang lucu itu.
Tiba-tiba si anak kecil itu ngomong gini
“Mama aku mau dong mencet tombolnya..”
Jangan terkecoh dengan keimutan si anak kecil itu. Transaksi yang  bisa diselesaikan dibawah waktu 2 menit, bisa ngaret jadi lama gara-gara  emaknya membolehkan anaknya buat mencetin tombol ATM buat dia. Belom  lagi kalo ternyata anaknya bengal, nggak mau nurut. Disuruh pencet  1.000.000 malah mencet 100.000. Akhirnya emaknya terpaksa untuk  mengulangi transaksinya.
Yang rugi siapa ? Tentu saja kamu, karena waktu kamu terbuang sia-sia.
5. Mas-Mas Iklan ATM Bersama 
Pernah liat iklan ATM Bersama yang ada mas-mas sibuk  transfer kesana kemari kan? “Halo Pak Amir! Pembayarannya sudah saya  transfer ke rekening Mandiri ya!” “Halo gan! Ane udah transfer ya gan ke  rekening BNI agan! Cendolnya jangan lupa gan ehehehe..”  “Assalamu’alaikum ! Zakat saya sudah saya transfer ke rekening Bank  Muammalat ya.. Alhamdulilah yah..” “Halo Dek ! Uang kuliahnya udah Abang  transfer ke rekening BRI ya, coba cepetan dicek..”
Kamu tau ada berapa bank yang termasuk jaringan ATM bersama?  Kira-kira ada 75 bank. Nah kalo dia sekali transfer kira-kira butuh  waktu 5 menit, jadi waktu yang dibutuhkan buat transfer ke semua bank  itu adalah… 5 menit x 75 = …. Mending kamu cari ATM lain aja deh.
Pernah ketemu orang yang lebih ngeselin lagi ? Mari di-share…