Tragisnya, kasus yang dialami Mita itu rupanya bukanlah yang pertama kali terjadi dunia. Bahkan Jepang yang dikenal akan gaya hidup pekerja keras sampai memiliki istilah Karōshi untuk mereka yang harus meregang nyawa karena bekerja tanpa henti. Dilansir berbagai sumber, berikut ini mereka yang meninggal karena kelelahan bekerja.
1. Karyawan Perusahaan Mobil - Jepang
Pada tahun 2008 silam, seorang insinyur sekaligus karyawan berusia 45 tahun di perusahaan mobil Toyota, Jepang meninggal karena bekerja terlalu lama. Mikio Mizuno, pengacara pria malang itu mengatakan jika korban mengalami tekanan pekerjaan sebagai pemimpin dalam proyek pengembangan versi hybrid dari Toyota Camry.
Dua bulan sebelum kematiannya, pria itu bekerja lebih lama dari jam kerja yang ditentukan sampai malam hari dan di hari libur, seperti dilansir merdeka.com. Korban ditemukan tewas di rumah oleh anaknya. Kasus kematian pekerja Toyota, Jepang ini rupanya sudah pernah terjadi juga pada tahun 2002 silam.
2. Li Yuan - China
Sama seperti Mita Diran, Li Yuan adalah pemuda berusia 24 tahun yang juga bekerja di perusahaan periklanan. Yuan ditemukan meninggal pada bulan Mei 2013 setelah sebulan sebelumnya diketahui bahwa dia bekerja terlalu keras tanpa henti sampai lembur hingga pukul 23.00 di kantornya, Ogilvy & Mather.
Saat itu hari Senin pukul 17.00 waktu China, Yuan yang tiba-tiba berdiri mengeluh sakit di bagian dada dan kemudian jatuh tak sadarkan diri. Yuan langsung dibawa ke rumah sakit namun tewas dalam perjalanan karena jantung, seperti dilansir merdeka.com. Di China angka kematian keryawan memang tinggi, sekitar 600 ribu karyawan tewas karena kelelahan kerja pertahun.
3. Moritz Erhardt - Inggris
Moritz Erhardt adalah pekerja intern di Bank of America yang ada di London. Malangnya Moritz meninggal di usia sangat muda yakni 21 tahun setelah ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya. Moritz diketahui mengalami serangan jantung setelah bekerja 3 hari tanpa henti.
Salah seorang temannya berujar jika Moritz telah delapan kali bekerja lembur dan sempat tak tidur selama 72 jam seperti dilansir merdeka.com. Tempat kerja Moritz memang memiliki jam kerja panjang di mana shift rata-rata mencapai 18 jam sehari. Kamu mau bekerja di sana?
4. Pekerja Restoran - Jepang
Motoyasu Fukiage adalah karyawan berusia 24 tahun yang ditemukan meninggal karena sakit jantung saat tidur setelah diketahui bekerja rata-rata 14 jam selama 4 bulan lamanya di restoran Nikonkai Shoya, Jepang. Dengan 112 jam kelebihan kerja perbulan, Motoyasu menghabiskan 272 jam kehidupannya dalam bekerja.
Kasus kematian Motoyasu pada tahun 2010 ini membuat restoran tempat dia bekerja harus membayar denda sebesar JPY 78,63 juta (Rp 9,1 miliar) untuk keluarga pria tersebut, seperti dilansir telegraph.co.uk. Seperti yang disebutkan, Jepang memang negara yang memiliki style kerja lebih ketat dan disiplin sehingga kerap kali memicu kasus tewasnya karyawan saat kerja (Karōshi).
5. Yale Jared Weiner - Amerika Serikat
Yale Jared Weiner (paker jas putih) adalah seorang pengacara yang meninggal pada tahun 1995 silam saat dia masih berusia 27 tahun. Yale mengalami kondisi jantung yang lemah karena firma hukum tempat dia bekerja menuntut hasil pekerjaan terlalu tinggi padanya, seperti dilansir cadenhead.org. Kematian tragis Yale itu dianggap fenomenal pada era tahun 90-an.
6. Mita Diran - Indonesia
Mita Diran adalah seorang pekerja kreatif berusia 27 tahun asal Indonesia yang harus meninggal di usia muda akibat bekerja selama tiga hari berturut-turut yakni sekitar 30 jam. Mita ditemukan tak sadarkan diri dan koma hingga akhirnya dia meninggal dunia, seperti dilansir merdeka.com.
Dalam akun jejaring sosial dan saksi rekan kerja, Mita memang dikenal sebagai pribadi yang pintar, berprestasi serta gila kerja. Untuk mengimbangi kekuatan fisik dan kecintaannya pada pekerjaan, Mita mengonsumsi minuman berenergi lantaran kurangnya istirahat. Rupanya itu yang membuat jantung Mita bermasalah dan membunuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar